Translate

Wednesday, June 3, 2015

Sepp Blatter Mundur Dari Presiden FIFA

Masyarakat Dunia dihebohkan dengan kemunduran Sepp Blatter sebagai Presiden FIFA. Bahkan kabar tentang kemunduran Sepp Blatter ini membuat dirinya masuk dalam trending topics di twitter.
http://adf.ly/1I9FAm
Zurich, CNN Indonesia Selang beberapa hari setelah ia terpilih kembali sebagai presiden FIFA untuk kelima kalinya, Joseph "Sepp" Blatter mengundurkan diri sebagai presiden otoritas sepak bola dunia tersebut. Pengunduran diri ini ia sampaikan pada sesi jumpa wartawan yang berlangsung Selasa (2/6) siang waktu Zurich setempat.
"Sebuah Kongres Luar Biasa akan digelar untuk menunjuk pengganti saya secepatnya," kata Blatter.
"FIFA membutuhkan restrukturisasi secara mendalam. Karena itulah saya akan menyerahkan jabatan kepresidenan saya."
"Saya tidak akan mencalonkan diri. Saya kini akan terbebas dari batasan-batasan pada pemilihan umum. Saya akan berada pada posisi untuk mengadakan reformasi. Selama bertahun-tahun kami telah meminta adanya reformasi. Namun hal ini kini tak cukup lagi."
Blatter adalah presiden FIFA selama 17 tahun terakhir
Blatter adalah Presiden FIFA selama 17 tahun terakhir
"Kami membutuhkan adanya pembatasan pada mandat dan juga masa jabatan. Saya pernah memperjuangkan perubahan ini, namun upaya saya telah dihalangi.
Pengunduran diri Blatter terjadi setelah skandal baru menerpa FIFA, yaitu terungkapnya keterlibatan Sekertaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, dalam skandal suap US$ 10 juta untuk mengamankan Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010.
Sebelumnya, dalam dokumen-dokumen tuntutan yang diajukan oleh Kejaksaan Agung Amerika Serikat, terungkap bahwa ada aliran uang sebesar US$ 10 juta yang dibayarkan untuk mantan Wakil Presiden FIFA, Jack Warner. Uang dikirimkan oleh seorang petinggi FIFA dari rekening FIFA di bank Swiss kepada rekening bank Amerika Serikat yang dikendalikan Warner.
Menurut The New York Times, pihak otoritas Amerika Serikat percaya bahwa Valcke adalah orang yang memerintahkan adanya pembayaran tersebut. Melalui surat elektronik kepada The New York Times, Valcke telah membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa mantan Komite Keuangan FIFA, Julio Grondona, adalah orang yang berwenang untuk menyetujui pembayaran tersebut.
http://adf.ly/1I9FAmDemikian pula dengan FIFA yang pada Selasa (2/6) telah mengularkan bantahan resmi tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa uang US$ 10 juta dialirkan sesuai dengan prosedur organisasi dan juga disetujui oleh Grondona dan bukan Valcke. Namun, hanya berselang satu jam setelah bantahan FIFA, Press Association mengeluarkan surat bukti yang memperlihatkan bahwa Valcke mengetahui adanya aliran dana US$ 10 juta tersebut.
Tuduhan suap di proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2010 itu adalah salah satu dari 47 kasus korupsi, suap, dan juga kejahatan terorganisir yang dituduhkan oleh pihak otoritas Amerika Serikat kepada para petinggi FIFA, dengan kejahatan terentang selama lebih dari 20 tahun terakhir.
Sebelumnya, pada Rabu (27/5) kepolisian Swiss telah menahan sembilan orang petinggi FIFA dan mengumumkan bahwa total 14 orang akan ditangkap karena kasus tersebut. Di tengah badai skandal terbesar dalam sejarah sepak bola tersebut, Blatter tetap terpilih kembali sebagai presiden FIFA setelah satu-satunya penantang dalam Kongres FIFA, yaitu Pangeran Ali bin Al-Hussein dari Yordania, mengundurkan diri.