Masyarakat Dunia dihebohkan dengan kemunduran Sepp Blatter sebagai Presiden FIFA. Bahkan kabar tentang kemunduran Sepp Blatter ini membuat dirinya masuk dalam trending topics di twitter.
Zurich, CNN Indonesia Selang
beberapa hari setelah ia terpilih kembali sebagai presiden FIFA untuk kelima
kalinya, Joseph "Sepp" Blatter mengundurkan diri sebagai presiden
otoritas sepak bola dunia tersebut. Pengunduran diri ini ia sampaikan pada sesi
jumpa wartawan yang berlangsung Selasa (2/6) siang waktu Zurich setempat.
"Sebuah Kongres Luar Biasa akan
digelar untuk menunjuk pengganti saya secepatnya," kata Blatter.
"FIFA membutuhkan restrukturisasi secara mendalam. Karena itulah saya
akan menyerahkan jabatan kepresidenan saya."
"Saya tidak akan mencalonkan
diri. Saya kini akan terbebas dari batasan-batasan pada pemilihan umum. Saya
akan berada pada posisi untuk mengadakan reformasi. Selama bertahun-tahun kami
telah meminta adanya reformasi. Namun hal ini kini tak cukup lagi."
Blatter adalah Presiden FIFA selama 17 tahun terakhir |
"Kami membutuhkan adanya pembatasan pada mandat dan juga masa jabatan.
Saya pernah memperjuangkan perubahan ini, namun upaya saya telah
dihalangi.
Pengunduran diri Blatter terjadi
setelah skandal baru menerpa FIFA, yaitu terungkapnya keterlibatan Sekertaris
Jenderal FIFA, Jerome Valcke, dalam skandal suap US$ 10 juta untuk mengamankan
Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010.
Sebelumnya, dalam dokumen-dokumen
tuntutan yang diajukan oleh Kejaksaan Agung Amerika Serikat, terungkap bahwa
ada aliran uang sebesar US$ 10 juta yang dibayarkan untuk mantan Wakil Presiden
FIFA, Jack Warner. Uang dikirimkan oleh seorang petinggi FIFA dari rekening
FIFA di bank Swiss kepada rekening bank Amerika Serikat yang dikendalikan
Warner.
Menurut The New York Times,
pihak otoritas Amerika Serikat percaya bahwa Valcke adalah orang yang memerintahkan
adanya pembayaran tersebut. Melalui surat elektronik kepada The New York
Times, Valcke telah membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa mantan
Komite Keuangan FIFA, Julio Grondona, adalah orang yang berwenang untuk
menyetujui pembayaran tersebut.
Demikian pula dengan FIFA yang pada
Selasa (2/6) telah mengularkan bantahan resmi tuduhan tersebut dan mengatakan
bahwa uang US$ 10 juta dialirkan sesuai dengan prosedur organisasi dan juga
disetujui oleh Grondona dan bukan Valcke. Namun, hanya berselang satu jam
setelah bantahan FIFA, Press Association mengeluarkan surat bukti yang
memperlihatkan bahwa Valcke mengetahui adanya aliran dana US$ 10 juta tersebut.
Tuduhan suap di proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2010 itu adalah salah satu dari 47 kasus korupsi, suap, dan juga kejahatan terorganisir yang dituduhkan oleh pihak otoritas Amerika Serikat kepada para petinggi FIFA, dengan kejahatan terentang selama lebih dari 20 tahun terakhir.
Tuduhan suap di proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2010 itu adalah salah satu dari 47 kasus korupsi, suap, dan juga kejahatan terorganisir yang dituduhkan oleh pihak otoritas Amerika Serikat kepada para petinggi FIFA, dengan kejahatan terentang selama lebih dari 20 tahun terakhir.
Sebelumnya, pada Rabu (27/5)
kepolisian Swiss telah menahan sembilan orang petinggi FIFA dan mengumumkan
bahwa total 14 orang akan ditangkap karena kasus tersebut. Di tengah badai
skandal terbesar dalam sejarah sepak bola tersebut, Blatter tetap terpilih
kembali sebagai presiden FIFA setelah satu-satunya penantang dalam Kongres
FIFA, yaitu Pangeran Ali bin Al-Hussein dari Yordania, mengundurkan diri.