Awal Sepak Bola Perempuan
Sejarah sepak bola memang tidak
lepas dari negara Inggris, akan tetapi sepak bola yang dimainkan pada saat itu
memang dimainkan oleh pemain laki-laki.
Namun perlu diketahui bahwa terdapat juga sepak bola yang dimainkan oleh
pemain perempuan. Sejarah mengatakan bahwa permainan sepak bola yang dimainkan
oleh perempuan sudah ada sejak Dinasti Donghan yang berkuasa di Tiongkok. Sepak
bola yang pemainnya adalah kaum perempuan tersebut hanya dipertandingkan pada
hari-hari besar tertentu. Sepak bola perempuan yang pada saat Dinasti Donghuan
sempat ditampilkan, justru kebalikannya ketika masa Dinasti Qing yang merupakan
kelanjutan dari Dinasti Donghuan, tidak dipermainkan dengan alasan kurang
begitu suka terhadap sepak bola perempuan, karena alasan etis. Sempat dilarang karena dianggap perempuan
tidak pantas bermain sepak bola, setelah itu terdapat beberapa kaum perempuan
yang memainkan sepak bola tersebut meskipun sistem Dinasti melarangnya.
Perkembangan sepak bola di Tiongkok
ternyata juga berkembang di negara-negara Eropa, mengingat sepak bola bagi kaum
pria sudah lazim, para kaum perempuan tidak mau ketinggalan, mereka juga
menyukai permainan sepak bola. Tidak jarang kemudian dibentuk klub-klub sepak
bola perempuan, dan pertandingan-pertandinganpun digelar. Peminat sepak bola
semakin berekembang, penonton untuk permainan sepak bola perempuan juga lumayan
banyak. Dengan melihat antusiasme para kaum perempuan terhadap sepak bola
kemudian pihak FA, sebagai federasi sepakbola tertinggi di Inggris meresponnya
dengan cepat. FA menyatakan bahwa sepakbola perempuan akan menjadi pesaing bagi
sepakbola pria oleh sebab itu mereka membuat suatu kebijakan pelarangan
terhadap kaum perempuan bermain sepak bola. FA menyatakan bahwa sepakbola
perempuan tidak boleh dimainkan di negara Ratu Elizabeth karena beralasan bahwa
sepakbola sangat tidak cocok untuk wanita. Kebijakan FA ini justru diikuti oleh
beberapa negara di Eropa seperti Belanda dan Jerman yang melarang sepak bola
dimainkan oleh perempuan karena tidak cocok. Jelas, di sini bahwa alasan negara-negara
di atas adalah kekhawatiran mereka terhadap menurunya pamor sepakbola laki-laki
yang sudah sekian lama digandrungi oleh para pencinta olahraga sepakbola. Oleh
sebab itu, pamor sepak bola perempuan kembali merosot tidak hanya di Eropa
tetapi juga belahan dunia.
Namun, FIFA sebagai federasi sepak
bola dunia justru memberikan angin segar bagi kaum perempuan yang mencintai
sepak bola. FIFA kemudian menggelar event terbesar kejuaraan sepak bola dunia
bagi kaum perempuan. Diadakan pertama kali di Tiongkok, FIFA menggelar kejuaran
FIFA Women’s pada tahun 1991.