Translate

Saturday, May 23, 2015

Kuliah Umum Jenderal (Purn) TNI B. Luhut Panjaitan di Universitas Jember

Kuliah Umum Jenderal (Purn) TNI B. Luhut Panjaitan di Universitas Jember (Unej)

Jenderal (Purn) TNI B. Luhut Panjaitan memberikan kuliah umum yang diadakan di gedung Soetardjo, Universitas Jember. Jenderal (Purn) TNI B. Luhut Panjaitan juga merupakan Staff Kepresidenan Republik Indonesia. Dalam kuliah umum yang berlangsung pada hari Senin, 18 Mei 2015 tersebut memiliki tema tentang Fokus Pembangunan Presiden Joko Widodo 2014/2019. Dalam kuliah yang dihadiri oleh ribuan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi tersebut, Jenderal (Purn) TNI B. Luhut Panjaitan menyampaikan tentang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia. Indonesia memang mengalami pertumbuhan ekonomi yang menurun pada kuartal pertama tahun 2015, hal ini memang disebabkan oleh beberapa masalah seperti meningkatnya harga komoditas. Pertumbuhan ekonomi yang hanya 4,7 persen ini dianggap sebagai masa transisi menuju angka pertumbuhan 5 persen. Secara produktivitas, memang Indonesia kalah dibandingkan dengan negara-negara lain. Selain itu yang diungkapakan oleh Jenderal (Purn) TNI B. Luhut Panjaitan bahwa kondisi fiskal Indonesia sangat sempit karena banyak sekali dana yang dikeluarkan untuk berbagai macam subsidi, dialokasikan ke sektor pendidikan dan kesehatan. Namun, melihat kondisi yang demikian beliau juga optimis bahwa akhir APBN tahun 2015, Indonesia akan mampu mencapai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen sampai 5,2 persen. Hal tersebut dapat dicapai dengan catatan bahwa terjadi stabilitas politik yang baik, penyerapan anggaran di kementerian bekerja dengan efektif dan efisien, dan pemenuhan target-terget prioritas pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Jenderal (Purn) TNI B. Luhut Panjaitan juga menyampaikan bahwa tax ratio yang ada di Indomesia masih sangat kecil dibandingkan dengan beberapa negara di kawasan ASEAN, hal ini dapat dilihat bahwa tax ratio untuk negara Singapura sekitar 25 persen dan Malaysia di kisaran angka 15 persen. Imdonesia hanya berkisar di angka 12 persen, padahal peluang peningkatan pajak masih sangat besar. Masalah yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu belum optimalnya peningkatan harga komoditas produk, sehingga perlu dibuatkan turunan-turunan dari produk tersebut. Karena turunan pertama dari produk tersebut ternyata mampu meningkatkan keuntungan sekitar belasan persen. Masalah yang dihadapi Indonesia terkait produk turunan yaitu belum adanya smelter-smelter untuk mengolah produk tersebut. Tantangan utama yang dihadapi Indonesia saat ini masih berkutat pada tingginya angka korupsi, infrastruktur yang buruk yang menyebabkan biaya transportasi yang tinggi.

            Jenderal (Purn) TNI B. Luhut Panjaitan juga mengajak para mahasiswa untuk membantu program pemerintah dalam membangun desa melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), apalagi setiap desa di Indonesia akan memperoleh dana 1 milyar yang sangat rentan akan terjadinya tindak korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat daerah.