Translate

Wednesday, April 8, 2015

Jokowi Lengser

Jokowi Dilengserkan?

RMOL. Joko Widodo sudah tidak layak memimpin Indonesia karena kebijakan ekonomi yang dibuatnya terbukti menyulitkan masyarakat ekonomi kelas menengah dan bawah. Jika Jokowi tetap dipertahankan, kehidupan masyarakat akan semakin sulit dan tidak akan menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Begitu antara lain kesimpulan hasil jejak pendapat yang dirilis Indonesia Development Monitoring terkait kinerja pemerintahan Jokowi selama lima bulan ini. Direktur Bidang Ekonomi dan Bisnis Indonesia Development Monitoring, Iwan Sumule menjelaskan pengumpulan hasil pendapat dilakukan secara metode kualitatif dengan wawancara tatap muka kepada masyarakat yang dalam jejak pendapat ini dijadikan sebagai informan.
Baca juga Cewek yang Dipersunting Putra Sulung Jokowi  Profil Selvi Ananda Putri
Informan tersebar dari pedesaan, perkotaan kabupaten, provinsi dan ibukota. Informan yang dipilih adalah masyarakat kelas menengah dan kelas bawah. Kelas menengah terdiri dari masyarakat yang berpenghasilan 5 juta hingga 10 juta perbulan dengan latar belakang sebagai Pegawai negeri, guru, pekerja kantor, pemilik toko dengan ukuran sedang, pemilik restoran dengan latar belakang pendidikan paling rendah SMA dengan jumlah 100 informan.

Sedangkan informan dari masyarakat bawah sebanyak 200 orang dengan latar belakan pendidikan lulusan SMA sampai dengan SD dengan pekerjaan sebagai guru, supir taksi, supir angkot, pedagang asongan, tukang ojek, tukang gorengan, tukang bakso, tukang becak, buruh pabrik, petani, nelayan yang semuanya berpendapatan rata-rata dibawah Rp 5 juta dalam sebulan.

Dari para informan, kata Iwan Sumule, disimpulkan bahwa kebijakan ekonomi Jokowi mengakibatkan masyarakat dengan ekonomi menengah tidak bisa lagi menyisihkan pendapatannya sebagai tabungan. Malah sebagian dari mereka harus membongkar tabungan untuk menutupi berbagai tagihan kartu kredit, tagihan kredit rumah, dan tagihan kredit kendaraan bermotor.

"Ini akibat pendapatan mereka tergerus oleh mahalnya biaya hidup untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok, transportasi, biaya air bersih, biaya listrik, biaya pendidikan anak dan biaya leisure keluarga perbulan yang hanya jalan-jalan di tempat-tempat kuliner yang biasanya hanya menghabiskan 300 ribu meningkat menjadi 600 ribu," kata dia dalam keterangannya kepada redaksi, Selasa (31/3).

Untuk masyarakat bawah, kebijakan pemerintahan Jokowi membuat penghasilan mereka menurun hingga 30 persen. Hal ini dialami tukang bakso, tukang mie ayam, tukang ojek, supir taksi dan supir angkot akibat berkurangnya konsumen mereka dan mahalnya produk dan jasa yang mereka jual.

Sementara bagi masyarakat kelas bawah seperti buruh pabrik, mereka mengalami UMR sudah makin tergerus hingga 25 persen akibat kebijakan Jokowi yang menambah beban ekonomi buruh makin mahal. Para buruh mengeluhkan kehidupan keluarga mereka tidak berkualitas akibat banyak keluarga buruh mengatur pendapatan mereka secara ketat.

"Diantara mereka banyak yang mengkonsumsi nasi dengan lauknya mie instan," imbuh Iwan Sumule.
Baca juga Cewek yang Dipersunting Putra Sulung Jokowi  Profil Selvi Ananda Putri
Dikatakan dia, masyarakat juga berpendapat Jokowi tidak akan mampu memenuhi janji-janji kampanyenya di Pilpres lalu. Masyarkat mengaggap Jokowi sangat pro asing dan lebih layak disebut seperti pedagang dibandingkan sebagai Presiden.

"Karena itulah masyarakat menginginkan Jokowi dilengserkan karena banyak melanggar undang-undang," tukas Iwan Sumule yang juga Jurubicara Prodem.

Jonru Mau Lengserkan Jokowi Tanggal 20 Mei 2015

Setelah sukses menipu para Jokowi lover dengan menyembunyikan fanpage nya dan bangga menjadi penipu dengan menulis artikel akan berhenti mengkritik jokowi, kini Jonru memulai dengann gebrakannya dengan memprovokasi pengikut dan penggemarnya melalui fanpage FB untuk melengserkan presiden dan wakil presiden yang sah Jokowi-JK.
Yang saya heran kenapa mesti menunggu tanggal 20 Mei? Apakah mereka berharap dengan 20 Mei sebagai hari kebangkitan nasional menjadi momen untuk bisa menggerakan pengikutnya melengserkan Jokowi-JK. Lalu Kalau sudah lengser apakah Jonru yang akan menjadi presidennya? Wah sangat seru ini kalau memang mereka berani menurunkan massa pada 20 Mei nanti.
Pada jaman reformasi sekarang ini sungguh sangat bebas mengeluarkan pendapat bahkan ajakan dan provokasi untuk melengserkan presiden juga enjoy-enjoy aja. Bahkan bangga bisa melawan rezim pemerintah. Jika hal ini terjadi di jaman orde baru mungkin si jonru sudah hilang dari peredaran hehehe.
Dengan adanya provokasi ini pastinya pemerintah tidak tinggal diam, TNI dan BIN serta Panpampres pastinya akan melindungin Presiden dan Wakil Presiden dari segala bentuk rong-rongan yang hanya ingin membuat onar saja. Rakyat juga gak bodoh. Melihat kondisi sekarang yang masih relatif aman dan perekonomian juga tidak mengalami kendala yang parah pastinya tak ada yang menginginkan kekacauan. Kecuali kalau negera kita kondisinya seperti tahun 1965 atau tahun 1998 yang lalu.
Rakyat sudah capek dengan huru-hara. Luka peristiwa Mei 1998 belum juga sembuh. Jangan sampai terulang lagi luka yang baru yang hanya memperturutkan hawa nafsu segelintir orang seperti jonru ini. Rakyat yang masih berpikiran waras pastinya akan menolak ajakan dan provokasi jonru ini.
Suara-suara melengserkan Jokowi mulai rame jika ada kenaikan BBM seperti kemarin. Saat BBM turun ya gak ada ribut-ribut. Jadi sebenarnya pemicu pelengseran ini karena naiknya BBM. Memang susah sih melepas bayi yang biasa menyusu dan akan disapih pastinya akan terjadi pergolakan antara si bayi dengan sang ibu.
Demikian juga dengan BBM ini, rakyat sudah biasa disubsidi kini harus mandiri dan membiasakan dengan harga yang apa adanya tanpa subsidi. Padahal yang menikmati subsidi hanya mereka yang punya mobil dan motor. Sedangkan rakyat miskin tak memilikinya.
Bisakah provokasi jonru ini membawa hasil seperti yang diharapkannya. Saya rasa bisa (maksudnya bisa masuk penjara), kalau jonru sendiri yang memimpin aksi dan berani turun ke jalan dan tidak hanya koar-koar dan menulis status di fb. Kalau hanya menulis status anak SD juga bisa. Tapi apa dia berani? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

No comments:

Post a Comment