Kejadian tragis kembali terjadi di jalan raya, di mana seorang mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia menjadi korban. Firman Hidayat njadi korban dari kejadian tragis ini. Firman terseret mobil mini bus sejauh 30 kilometer, bahkan helm yang dikenakan hingga pecah dan habis. Berikut foto kejadian Firman Terseret sejauh 30 Kilometer tanpa sensor.
Sepeda Motor Korban Rusak Parah |
Berikut kutipan berita yang diperoleh dari beberapa media online Indonesia.
TEMPO.CO
, Bandung: Pengendara motor, Firman Hidayat, 21 tahun, tewas setelah terseret
mobil Honda City sejauh kurang lebih 30 kilometer dari Jalan Raya Kebon Kopi,
Kota Cimahi, hingga jalan tol Cipularang kilometer 116 poin 600.
"Jarak
antara TKP dengan ditemukannya korban sekitar 30 kilometer. Korban terseret
sejauh itu. Hingga helm yang dipakai habis," ujar Kepala Unit Lalu Lintas
Kepolisian Resor Cimahi Inspektur Dua Tomi Fidianto kepada Tempo, Sabtu, 28
Februari 2015.
Firman
yang tercatat sebagai mahasiswa di perguruan tinggi di Kota Bandung mengalami
kecelakaan di Jalan Raya Kebon Kopi, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi
Selatan, Kota Cimahi, pada Jumat malam, 27 Februari 2015.
Menurut
Tomy, saat melaju di Jalan Kebon Kopi korban terjatuh akibat bersenggolan
dengan motor dari arah berlawanan. Korban terpelanting dan masuk ke dalam
kolong mobil Honda City.
Tomy
mengatakan, saat korban terjatuh, pengendara mobil Honda City berinisial Y,
sempat melihat kejadian tersebut. Namun, ia tidak menyadari tubuh korban
menyangkut di kolong mobilnya. Karena, tak ingin disalahkan, pengendara Honda
City terus melanjutkan perjalanan menuju arah tol Cipularang.
Menurut
Tomy, saat pengemudi mobil Honda City tersebut memasuki jalan tol Cipularang
kilometer 116 poin 600, seorang pengendara truk yang berada satu jalur dengan
mobil memberi isyarat bahwa ada sesuatu yang tersangkut di kolong Honda City. Y
pun meminggirkan mobilnya lalu melihat jenazah korban sudah menyangkut di
kolong mobilnya.
Menurut
keterangan polisi, korban merupakan seorang mahasiswa yang tinggal di Jalan
Kebon Kopi, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Saat
kecelakaan korban menggunakan sepeda motor Yamaha Vega R.
Sedangkan
Y, 43 tahun, pengendara Honda City, merupakan seorang pengusaha bertempat
tinggal di Maleber, Kecamatan Andir Kota, Kota Bandung. Kini jenazah korban
masih berada di Rumah sakit Cahaya Kawaluyan Kota Baru, Padalarang, Kabupaten
Bandung Barat. Sedangkan Yana kini mendekam di tahanan Polres Cimahi.
Detik.com
Bandung - Firman Nurhidayat (21), mahasiswa semester IV Teknik Mesin
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tewas diseret mobil sedan yang
dikendarai Yana (43) di Jalan Kebon Kopi, Cimahi Selatan. Mobil baru berhenti
di KM 116,600, Tol Cikamuning.
Polisi
menetapkan Yana sebagai tersangka. Sementara teman perempuan Yana yang berada
di dalam mobil, masih sebagai saksi. Kepada polisi, Yana mengaku panik. Ia
mengaku mengetahui Firman terjatuh di depan mobilnya dan melihat gapaian
tangannya. Namun karena takut dengan massa, Yana memilih memacu gas mobilnya.
Berikut
beberapa fakta kecelakaan tragis tersebut:
1.
Mobil yang Seret Firman Lewati Gang Rumahnya
Malam
itu, Jumat (27/2/2015), sekitar pukul 23.00 WIB, Firman akan pulang setelah
mengantar pacarnya di daerah Setiabudhi. Ia berbelok ke kiri dari Jalan Raya Cibeureum
menuju Jalan Kebon Kopi. Baru sekitar 20 meter atau depan Masjid Al Muhajirin,
Firman hendak menyalip mobil sedan di depannya. Namun dari arah berlawanan ada
sepeda motor lainnya, sehingga Firman membanting kiri dan terjatuh di kolong
depan mobil sedan.
Bukannya
berhenti, mobil yang belakangan diketahui bernama Yana, warga Andir, Bandung,
malah memacu kendaraannya. Warga yang melihat mengejarnya. Yana mengebut
mobilnya hingga masuk tol Pasirkoja dan baru berhenti di KM 116,600 Tol
Cikamuning.
Tragis,
karena lokasi saat Firman terjatuh itu sekitar 300 meter dari rumahnya. Bahkan
mobil yang dikendarai Yana melewati gang menuju rumah Firman.
2.
Diperkirakan Masih Hidup saat Mulai Terseret Mobil
Tepat
di depan Masjid Al Muhajirin, Jalan Kebon Kopi, tak ditemukan ceceran darah.
Firman yang hendak menyalip mobil sedan, terjatuh karena bersenggolan dengan
motor dari arah berlawanan. Ia terjatuh tepat ke kolong mobil bagian depan.
Diduga kuat, saat itu Firman masih hidup.
"Dari
kesaksian warga pada saya, darah baru ada setelah sekian kilometer dari sini.
Jadi kemungkinan besar saat terjatuh itu anak saya masih hidup," ujar
Supardi (48), ayah Firman.
Sementara
itu menurut Kapolres Cimahi AKBP Erwin Kurniawan, dari kesaksian warga yang
mengejar, helm yang dipakai Firman baru terlepas sekian kilometer dari
kejadian. "Awalnya pecahan-pecahan helmnya, lalu helmnya. Darah dan organ
tubuhnya juga berceceran di jalan.
3.
Pengemudi Mobil Dengar Suara Dak-dik-duk
Pengemudi
mobil Honda Citi Nopol D 1347 UI, Yana,
mengaku melihat korban terjatuh dari motor ke depannya. Bahkan ia sendiri
sempat melihat gapaian tangannya. Namun karena panik melihat warga, Yana malah
menancap gas. Meski begitu, ia mengaku tak mengetahui apabila korban masih
terseret mobilnya.
"Sampai
pas masuk tol Cimahi, saya melambatkan laju kendaraan. Trus ada bus yang
berdekatan dengan mobil saya kasih tahu kalau ada korban di belakang mobil
saya," ujarnya.
Namun
saat ditanya memang ia tidak merasakan keanehan dengan mobilnya saat melaju, ia
menjawab memang ada hal yang tak biasa. "Mobil kaya bawa barang, ada suara
dak dik duk. Tapi saya panik, takut dengan massa," katanya.
No comments:
Post a Comment