Dialog Interaktif dan Serap Aspirasi Bidang Pendidikan bersama Anag Hermansyah
Anang Hermansyah datang
ke Universitas Jember dalam rangka menyampaikan ceramahnya di suatu acara
dialog interaktif. Dalam agenda yang berlangsung hari Selasa tanggal 3 Maret
2015 tersebut bertemakan “Dialog Interaktif dan Serap Aspirasi Bidang Pendidikan
bersama Anang Hermansyah”. Sekitar pukul 10.00 WIB Anang datang ke gedung
Soetardjo di mana tempat tersebut merupakan tempat berlangsungnya acara dialog
interaktif. Dalam acara tersebut hadir sebagai pembicara utama yaitu Anang
Hermansyah, selain itu juga dihadiri oleh Rektor Universitas Jember (Unej) dan beberapa
pejabat DPR Jember serta mahasiswa dari Universitas Jember dengan jumlah
sekitar 1000 ribu peserta. Anang Hermansyarh merupakan putra asli Jember dan
sekarang menjabat sebagai anggota DPR RI serta masuk dalam anggota Komisis X
yang mengurusi tentang pendidikan,
pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian, dan kebudayaan.
Anang Hermansyah yang
merupakan anggota Partai Amanat Nasional, terpilih sebagai wakil rakyat dari daerah
pemilihan Jember-Lumajang dan berhak menjabat sebagai anggota DPR RI periode
2014-2019. Kedatangan Anang disambut dengan meriah bahkan diawali dengan
menyanyikan sebuah lagu yang berjudul ”Pilihlah Aku”, sontak Anang mengajak
para hadirin untuk bernyanyi bersamanya. Musisi sekaligus politisi ini dalam
menyampaikan ceramah di acara dialog interaktif tersebut menyampaikan bahwa
Indonesia merupakan bangsa yang besar yang terdiri dari belasan ribu pulau,
dengan penduduk yang besar, suku bangsa yang mencapai ratusan dan bahasa yang
mencapai ribuan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kemampuan diri,
apalagi Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 31
Desember 2015. Di mana beliau menekankan bahwa masyarakat Indonesia terutama
mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa siap tidak siap, harus siap untuk
menghadapi MEA.
Keberhasilannya
melenggang ke kursi senayan dan menjabat wakil rakyat ini mengakibatkan Anang
Hermansyah sering dipanggil Pak Anang, padahal dalam dunia entertainment
pangggilan Mas Anang lebih melekat dan lebih sering terdengar. Hal ini juga
dijumapai dalam dialog tersebut, di mana salah seorang mahasiswi memanggil
Anang dengan sebutan Pak Anang. Anang Hermansyah sendiri menyadari bahwa beliau
sering dipanggil dengan nama Pak setelah duduk di kursi senayan. Anang sendiri ternyata sempat bermimpi untuk masuk ke Universitas Jember namun 2 kali gagal untuk memasuki salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jember. Namun kini beliau justru bisa sukses dalam dunia entertainment dan bahkan menjabat sebagai wakil rakyat.
Anang sendiri sangat
menekankan kepada pemuda agar menjaga dan mencintai budaya dan kearifan lokal.
Dalam dialog tersebut Anang juga menyatakan bahwa budaya lokal seharusnya bisa lebih
ngetrend di kalangan masyarakat terutama pemuda daripada budaya Barat. Bahkan
ketika ada sesi tanya-jawab, seorang mahasiswa memberikan feedback dengan bercerita tentang usaha yang sedang dirilisnya
yaitu cafe ice cream. Mendengar
ceerita tersebut, Anang menyarankan agar produk ice creamnya mengangkat produk lokal setempat seperti tape dan
kacang edamame. Anang menambahkan bahwa keotentikan dari sebuah produk dianggap
penting bagi suami Ashanty ini.
Anang sendiri
mengungkapkan bahwa beliau sangat gemar membaca bahkan bisa menghabiskan waktu
berjam-jam dalam menjalani hobinya tersebut. Hal ini juga dikuatkan argumen
dari salah satu moderator yang sempat menjemput Anang dari Hotel Aston Jember
untuk menjadi pembicara dalam dialog interaktif tersebut. Anang sendiri yang
tergabung bersama komisi X DPR RI dan Pemerintah Daerah Jember ini juga
berencana untuk membangun dan mengembangkan perpustakaan daerah di Jember. Bahkan
dana yang digelontorkan untuk merealisasi program tersebut mencapai 250 milyar
rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa Anang memang konsen dan care pada kemajuan bangsa ini.
Sosok yang terkenal
dengan perkataannya “kalau aku sih yes”
ini juga bercerita tentang pengalaman anaknya tentang perpustakaan. Menurut
cerita yang disampaikan Anang, perpustakaan itu seolah-olah identik dengan kata
“medeni” (menyeramkan), tidak hanya
itu anak Anang juga merasa lebih nyaman memasuki perpustakaan yang ada di
mall-mall. Oleh sebab itu bapak dari tiga anak ini mengharapkan agar
perpustakaan itu seharusnya mampu memberikan rasa yang nyaman. Terkait
perpustakaan, Pemerintah Daerah Jember juga memberikan persyaratan kepada
mall-mall yang akan berdiri di Jember untuk menyediakan akses dan ruang membaca
berupa perpustakaan di lantai dasar dari mall tersebut. Hal ini tentu
diharapkan agar masyarakat Indonesia terutama masyarakat Jember bisa
membudayakan budaya gemar membaca mengingat membaca merupakan jendela dunia.
Dialog yang berlangsung
sekitar 1,5 jam lebih ini akhirnya ditutup dengan sebuah lagu yang dinyanyikan
oleh Anang yang berjudul “Cintaku”. Meskipun peserta dialog kurang hafal dengan
lagu ini tetapi, mereka sangat menikmati lagu tersebut. Dijelaskan juga bahwa
lagu yang berjudul “Cintaku” merupakan ungkapan rasa cintanya Anang Hermansyah
kepada Jember sebagai tempat kelahirannya. Kemudian hadirin memberikan applause yang
meriah pada penghujung acara tersebut. Meskipun acara tersebut stelah selesai,
beberapa peserta justru menunggu keluarnya Anang dari dalam sebuah ruangan. Di
mana dalam ruangan tersebut nampak Anang sedang berbincang dengan Rektor Unej.
Setelah selesai, bebrapa peserta berbebut untuk bersalaman hingga minta foto
bareng. Anang sendiri merupakan sosok yang welcome
di mana dengan senyumnya meraih telapak tangan yang berupaya mengajak salaman
dan berfoto bersama sebelum memasuki mobil. Anang sendiri menyempatkan hadir di
Jember padahal belaiu memiliki jadwal yang cukup padat, dikabarkan setelah
mengisi dialog interaktif tersebut Anang akan melanjutkan agendanya yang salah
satunya mengunjungi perpustakaan daerah Jember.
No comments:
Post a Comment