Berikut kutipan beritanya dari media Kompas.com
Jakarta, KompasOtomotif – Meski kondisi perekonomian
makro terjadi fluktuasi, namun tetap saja banyak orang kaya di Indonesia yang
mampu beli mobil super sekelas Ferrari. Salah satu bukti, dari data yang
disodorkan Arie Christopher, CEO PT Citra Langgeng Otomotif sebagai distributor
resmi mobil Ferrari di Indonesia, volume penjualan Ferrari di Indonesia
mendominasi pasar ASEAN.
Lebih dari 35 persen penjualan Ferrari di ASEAN
datang dari Indonesia. Angka ini melewati negara-negara lain seperti Singapura,
Malaysia, Thailand, hingga Filipina. Bahkan setiap tahun, penjualan Ferrari di
Indonesia tetap tumbuh sekitar 14-20 persen.
”Termasuk target pertumbuhan tahun ini minimal sama
dengan tahun lalu. Memang ada pengaruh dari kenaikan suku bunga, sampai PPnBM
125 persen yang cukup membuat konsumen shock. Tapi secara umum kami masih on
the track,” tegas Arie.
Pada 2014 lalu, Arie mengatakan bahwa Ferrari
Indonesia berhasil menjual 50-60 unit mobil. Target tahun ini minimal sama,
meski diakui pihaknya masih melihat dan menunggu.
”Kami ingin pertumbuhannya sama, sekitar 14-20
persen, namun di awal tahun ini kami belum bisa menentukan target, karena masih
melihat fluktuasi yang saat ini terjadi, terutama di nilai tukar rupiah,” kata
Arie.
Sebagai gambaran, membeli Ferrari bukan seperti
memboyong city car. Harga jual dalam dollar AS (USD), bukan rupiah, membuat
nilai tukar akan sangat berpengaruh pada daya beli.
Satu unit Ferrari termurah yang dijual di Indonesia,
California T, dibanderol 680.000 dollar AS, atau setara Rp 8,8 miliar. Harga
ini berstatus off the road, alias belum termasuk pajak dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment