Biskuit Roma Kelapa
PT Mayora Indah memang
dibilang sukses menciptakan berbagai inovasi di bidang produk makanan. Brbagai
penghargaan diberikan kepada produk-produknya yang memang disukai oleh
masyarakat Indonesia. Salah satu produk makanan dari PT Mayora Indah yaitu
berupa biskuit Kelapa. Di pasar Indonesia Biskuit Roma Kelapa sangat
mendominasi dibandingkan dengan produk-produk biskuit lain. Sehingg penghargaan
sering diterima oleh biskuit ini seperti Top Brand Awards.
Ketertarikan saya
terhadap biskuit ini ketika saya masih SD, di mana saya membeli biskuit ini
yang dulu memiliki kemasan kecil. Dengan harga Rp 500,00 saya membeli biskuit
ini, karena saya tertarik mengingat produk tersebut masih produk baru yang
jarang ditemui pada waktu itu. Setelah kemasan dibuka, saya comot tuh 1 biji
biskuit dari 6 biskuit dalam kemasan. Saat memakannya, aku belum pernah
merasakan biskuit yang gurih dan enak seperti ini sebelumnya. Lantas 1 bungkus
habis dimakan oleh saya. Ketika makan memang di mulut biskuitnya tersasa
nggedabel (Jawa), ya kurang lebih artinya sih begini, biskuitnya pas dikunyah
rasanya seperti terdapat gumpalan-gumpalan di sela-sela gigi. Memang bagiku
terasa aneh pada waktu itu, tapi tetap mengagumi biskuit ini karena rasanya
yang enak dan gurih. Tidak salah kalau aku langsung jatuh cinta pada biskuit
ini.
Lambat laun aku
merasakan ada perubahan rasa yang tadinya gurih dan enak, tapi sekarang kok
rasa gurih dan enaknya berkurang. Biasa kan, tidak jarang kalau kita lihat
bahwa ada produk baru yang pada awalnya mungin netto (berat bersih) banyak,
rasanya enak, ukurannya besar, harganya murah kemudian laris manis di pasaran.
Setelah konsumen banyak yang meminatinya, justru produsen mengurangi nettonya,
ataupun ukurannya bahkan menaikkan harganya, tentu konsumen merasa rugi dong.
Seperti halnya dengan biskuit Roma Kelapa yang dulunya aku suka banget karena
rasanya yang enak dan gurih serta ada sensasi nggedabelnya, sekarang justru aku
kurang suka dengan biskuit ini, meskipun iklannya menarik tetapi terlanjur
bahwa tastenya sekarang sudah berubah jadi saya tidak teratrik lagi. Malahan
kecenderungan rasanya hambar, dan tawar.
Itu sih menurut penilaian lidah saya.
No comments:
Post a Comment