Sejarah Desa Donosari, Sruweng, Kebumen
Desa Donosari merupakan salah satu desa
berkembang di Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Desa potensial
ini terkenal dengan pengembangbiakan pohon jenitri (genitri atau rudraksha). Namun mungkin
masih belum banyak yang tahu asal-usul dari Desa Donosari itu sendiri, oleh
karena itu, postingan saya kali ini akan membahas tentang asal-usul sejarah
Desa Donosari.
Baca juga Sekilas Tentang Desa Donosari
Baca juga Sekilas Tentang Desa Donosari
Sejarah Desa Donosari tidak lepas dari
yang namanya Ki Ageng Metaram. Alkisah, pada zaman dahulu ada seorang
pengembara yang bernama Ki Ageng Metaram yang singgah di Desa Medana
(saat ini Medana menjadi salah satu bagian dari Desa Donosari). Ki Ageng
Metaram ini juga merupakan sosok penting dalam menyebarkan agama Islam di Desa
Donosari. Pada saat Ki Ageng Metaram singgah ke Donosari, Medana masih berdiri
sendiri sebagai sebuah desa akan tetapi saat ini Medana menjadi bagian dari
Desa Donosari. Desa Donosari yang ada saat ini sebenarnya merupakan penggabungan
wilayah Desa Medana dan Desa Gunungsari. Kemudian pada akhirnya penggabungan
dua wilayah desa tersebut dikenl sebagai Desa Donosari. Penyebutan nama
Donosari mungkin berasal dari kata dana dan sari. Kata dana
yang berasal dari medana dan sari
yang berasal dari kata gunungsari,
yang kemudian disebut sebagai danasari.
Mengingat huruf a dalam Bahasa Jawa biasanya dibaca o maka yang masyarakat
setempat menyebut kata danasari
menjadi donosari. Penggabungan dua
wilayah antara Desa Medana dan Desa Gunungsari terjadi pada tahun 1921. Oleh karena
itu, masyarakat setempat meyakini bahwa Desa Donosari terbentuk sejak tahun
1921.
Baca juga Sekilas Tentang Desa Donosari
Baca juga Sekilas Tentang Desa Donosari
Keberadaan makam Ki Ageng Metaram saat
ini menjadi salah satu bukti bahwa sosok beliau pernah singgah dan menyebarkan agama
Islam di Desa Donosari. Makam Ki Ageng Metaram oleh masyarakat setempat menjadi
makam paling bersejarah yang ada di Desa Donosari. Makam Ki Ageng Metaram juga
sering disebut oleh masyarakat setempat sebagai Makam Perang Medana. Bahkan Ki
Ageng Metaram juga dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai orang yang pertama
kali masuk ke Desa Donosari. Sedangkan Penggabungan dua wilayah antara Desa
Medana dan Desa Gunungsari terjadi pada Tahun 1921.
Berikut Peta Desa Donosari
No comments:
Post a Comment