Palm Sunday
Minggu Palma adalah hari peringatan dalam liturgi
gereja Kristen yang selalu jatuh pada hari Minggu sebelum Paskah. Perayaan ini
merujuk kepada peristiwa yang dicatat pada empat Injil, yaitu Markus 11:1-11,
Matius 21:1-11, Lukas 19:28-44 dan Yohanes 12:12-19. Dalam perayaan ini
dikenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem sebelum Ia disalibkan.
Masuknya Yesus Kristus ke kota suci Yerusalem adalah hal yang istimewa, sebab
terjadinya sebelum Yesus mati dan bangkit dari kematian. Itulah sebabnya Minggu
Palma disebut pembuka pekan suci, yang berfokus pada pekan terakhir Yesus di
kota Yerusalem.Dalam liturgi Minggu Palem, umat dibagikan daun palem dan ruang
gereja dipenuhi ornamen palem.
Simbol Palem dalam Minggu Palma
Daun palem adalah simbol dari kemenangan. Daun palem
ini membawa arti ke arah simbol Kristen.[2] Daun palem digunakan untuk
menyatakan kemenangan martir atas kematian. Martir sering digambarkan dengan
daun pelem di antara tempat atau tambahan untuk instrumen dari kesyahidan. Kristus
kerap kali menunjukkan hubungan daun palem sebagai simbol kemenangan atas dosa
dan kematian. Lebih jelas lagi, hal itu diasosiasikan dengan kejayaan-Nya
memasuki Yerusalem, ( Yohanes 12:12-13).
Daun palem memiliki warna hijau, hijau adalah warna
dari tumbuh-tumbuhan dan musim semi. Oleh karena itu simbol kemenangan dari
musim semi diatas musim salju atau kehidupan di atas kematian, menjadi sebuah
campuran dari kuning dan biru itu juga melambangkan amal dan registrasi dari
pekerjaan jiwa yang baik.
Saat Minggu Palma, umat melambai-lambaikan daun
palem sambil bernyanyi. Hal ini menyatakan keikutsertaan umat bersama Yesus
dalam arak-arakan menuju Yerusalem. Ini menyatakan tujuan yang akan dicapai
pada masa yang akan datang: kota Allah, di mana ada kedamaian.
Minggu Sengsara
Pada Minggu Palma, gereja tidak hanya mengenang
peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem melainkan juga mengenang akan
kesengsaraan Yesus. Oleh karena itu, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu
Sengsara. Dalam tradisi peribadahan gereja, setelah umat melakukan prosesi daun
palem (melambai-lambaikan daun palem), umat akan mendengarkan pembacaan
kisah-kisah sengsara Yesus yang diambil dari Injil. Memang kisah-kisah ini akan
dibacakan ulang dalam liturgi Jumat Agung tetapi pemaknaannya berbeda.
Pembacaan kisah sengsara Yesus dalam liturgi Minggu Palma dimaksudkan agar umat
mengerti bahwa kemuliaan Yesus bukan hanya terletak pada kejayaan-Nya memasuki
Yerusalem melainkan pada peristiwa kematian-Nya di kayu salib.
Minggu Palma di Kupang
Kupang (ANTARA News) - Umat dalam Gereja Katolik
sedunia, termasuk gereja-gereja Katolik di wilayah Keuskupan Agung Kupang, Nusa
Tenggara Timur (NTT), merayakan Minggu Palma pada hari ini untuk mengenang
masuknya Yesus ke kota Yerusalem sebelum disalibkan.
Minggu Palma adalah hari peringatan dalam liturgi
gereja Kristen Katolik yang selalu jatuh pada hari Minggu sebelum Paskah,"
kata Romo Stefanus Mau, Pr, ketika memimpin Perayaan Liturgi dan Ekaristi, di
Stasi St Hendrikus Binilaka, Paroki St Yoseph Pekerja Penfui, kepada Antara di
Kupang, Minggu.
Selain itu, kata Kepala SMAK Giovanni Kupang itu,
dalam tradisi gereja Katolik, perayaan Minggu Palma ini adalah sebuah peristiwa
iman yang sangat istimewa karena sebagai pembuka pekan suci sebelum Yesus mati
dan bangkit dari kematian-Nya di kayu salib.
Perayaan ini, kata Romo Stef, merujuk kepada
peristiwa yang dicatat pada empat Injil, yaitu Markus 11:1-11, Matius 21:1-11,
Lukas 19:28-44 dan Yohanes 12:12-19.
Dalam perayaan yang dimeriahkan koor dari Kelompok
Umat Basis (KUB) Sta Maria Rossa Mistica Stasi St Xaverius Naimata Kota Kupang
ini umat dibagikan daun-daun palem sebagai simbol kemenangan atas dosa dan kematian
dari kesyahidan yang diasosiasikan dengan kejayaan Kristus memasuki kota
Yerusalem dengan seekor keledai.
"Masuknya Yesus Kristus ke kota suci Yerusalem
adalah hal yang istimewa, sebab terjadinya sebelum Yesus mati dan bangkit dari
kematian. Itulah sebabnya Minggu Palma disebut pembuka pekan suci, yang
berfokus pada pekan terakhir Yesus di kota Yerusalem," katanya.
Dalam liturgi Minggu Palem, umat dibagikan daun
palem dan ruang gereja dipenuhi ornamen palem.
Saat itu katanya umat mengeluk-elukan dengan palem
di tangan saat Yesus memasuki kota Yerusalem sebelum disalibkan oleh para
serdadu Yahudi, sampai akhirnya wafat dan bangkit pada hari ketiga yang
dikenang umat kristiani sejagat sebagai Hari Raya Paskah.
No comments:
Post a Comment