Translate

Thursday, February 19, 2015

Obat Bius Kalbe Farma Menewaskan 2 Orang


Kalbe Farma merupakan salah satu perusahaan internasional yang memproduksi farmasi, suplemen, nutrisi dan layanan kesehatan yang bermarkas di Jakarta. PT Kalbe Farma dengan mottonya Innovation for a Better Life ini ini menghasilkan berbagai macam-macam bahan farmasi. Perusahaan ini bahkan berdiri sejak 10 September 1966 sehingga sudah sangat ternama di Indonesia. Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia digemparkan dengan tewasnya 2 pasien rumah sakit  Siloam beberapa hari yang lalu. Dengan kasus tersebut akhirnya BPOM menarik kembali produk anestasi tersebut dari pasaran. Berikut kutipan dari media online pojoksatu.id tertanggal Selasa, 17 Februari 2015 | 16:56 WIB

POJOKSATU – Sambil menunggu hasil investigasi terhadap kasus kesalahan pemberian obat yang menewaskan 2 pasien di Rumah Sakit Siloam beberapa hari lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan memerintahkan penghentian proses produksi dan membekukan izin edar produk anestesi milik PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy A. Sparringa mengaku pihak Kalbe Farma bisa diajak kerjasama karena melakukan penarikan dua produk anestesi tersebut.

“Hasil investigasi belum ada. Kami terus memonitornya dan yang penting masyarakat tidak perlu khawatir karena produk ini, diberikan oleh dokter spesialis dan informasi tentang penghentian penggunaan sementara sudah diinformasikan,” tuturnya saat dihubungi, Selasa (17/02).

Produk yang dihentikan aktivitas produksi dan pembekuan izin edarnya adalah seluruh batch Buvanest Spinal 0,5% Heavy 4 ml, sementara untuk Asam Tranexamat Generik 500 mg/Amp 5 ml batch no.629668 dan 630025 hanya ditarik dari peredaran.

Roy mengatakan, produk anestesi tidak bisa ditemukan sembarangan oleh konsumen, dan penggunaannya harus melewati persetujuan dokter. Menurutnya, penarikan produk ini tidak akan mengganggu ketersediaan obat anestesi di rumah sakit.

Sementara seperti dikutip detikhealth dari laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), disebutkan bahwa Buvanest Spinal 0,5% Heavy telah diterbitkan edarnya pada 4 September 2014 oleh BPOM.

Obat ini didaftarkan kepada BPOM oleh Kalbe Farma dengan nomor registrasi DKL0611637043A1. Penerbitan dilakukan oleh registrasi obat Direktorat Penilaian Obat dan Produk Biologi BPOM. Obat ini memiliki bentuk sediaan injeksi 5 mg/ml dengan komposisi Bupivacaine Hydrochloride.

Seperti diketahui, dua pasien di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang, meninggal dunia setelah pemberian obat anastesi Buvanest Spinal. Kasus ini terjadi terhadap pasien yang melakukan operasi caesar dan urologi.

Pada 12 Februari 2015, Kalbe Farma telah dengan sukarela menarik seluruh batch Buvanest Spinal 0,5% Heavy 4 ml dan Asam Tranexamat Generik 500 mg/Amp 5 ml batch no.629668 dan 630025 yang beredar.

Sudah ditekankan di atas, masyarakat dihimbau agar tidak terlalu khawatir dengan  produk ini mengingat hanya dokter spesialis tertentu yang bisa memberikan produk ini.

No comments:

Post a Comment