Kalbe Farma merupakan salah satu perusahaan internasional yang memproduksi farmasi, suplemen, nutrisi dan layanan kesehatan yang bermarkas di Jakarta. PT Kalbe Farma dengan mottonya Innovation for a Better Life ini ini menghasilkan berbagai macam-macam bahan farmasi. Perusahaan ini bahkan berdiri sejak 10 September 1966 sehingga sudah sangat ternama di Indonesia. Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia digemparkan dengan tewasnya 2 pasien rumah sakit Siloam beberapa hari yang lalu. Dengan kasus tersebut akhirnya BPOM menarik kembali produk anestasi tersebut dari pasaran. Berikut kutipan dari media online pojoksatu.id tertanggal Selasa, 17 Februari 2015 | 16:56 WIB
Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy A. Sparringa mengaku pihak Kalbe
Farma bisa diajak kerjasama karena melakukan penarikan dua produk anestesi tersebut.
“Hasil
investigasi belum ada. Kami terus memonitornya dan yang penting masyarakat
tidak perlu khawatir karena produk ini, diberikan oleh dokter spesialis dan
informasi tentang penghentian penggunaan sementara sudah diinformasikan,”
tuturnya saat dihubungi, Selasa (17/02).
Produk
yang dihentikan aktivitas produksi dan pembekuan izin edarnya adalah seluruh
batch Buvanest Spinal 0,5% Heavy 4 ml, sementara untuk Asam Tranexamat Generik
500 mg/Amp 5 ml batch no.629668 dan 630025 hanya ditarik dari peredaran.
Roy
mengatakan, produk anestesi tidak bisa ditemukan sembarangan oleh konsumen, dan
penggunaannya harus melewati persetujuan dokter. Menurutnya, penarikan produk
ini tidak akan mengganggu ketersediaan obat anestesi di rumah sakit.
Sementara
seperti dikutip detikhealth dari laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM), disebutkan bahwa Buvanest Spinal 0,5% Heavy telah diterbitkan edarnya
pada 4 September 2014 oleh BPOM.
Obat
ini didaftarkan kepada BPOM oleh Kalbe Farma dengan nomor registrasi DKL0611637043A1.
Penerbitan dilakukan oleh registrasi obat Direktorat Penilaian Obat dan Produk
Biologi BPOM. Obat ini memiliki bentuk sediaan injeksi 5 mg/ml dengan komposisi
Bupivacaine Hydrochloride.
Seperti
diketahui, dua pasien di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang, meninggal
dunia setelah pemberian obat anastesi Buvanest Spinal. Kasus ini terjadi
terhadap pasien yang melakukan operasi caesar dan urologi.
Pada
12 Februari 2015, Kalbe Farma telah dengan sukarela menarik seluruh batch
Buvanest Spinal 0,5% Heavy 4 ml dan Asam Tranexamat Generik 500 mg/Amp 5 ml
batch no.629668 dan 630025 yang beredar.
Sudah ditekankan di atas, masyarakat dihimbau agar tidak terlalu khawatir dengan produk ini mengingat hanya dokter spesialis tertentu yang bisa memberikan produk ini.
No comments:
Post a Comment