Ternyata pengucapan kata "Harakiri" itu kasar bagi telinga orang Jepang.
Seppuku
(切腹?, arti harfiah:
"potong perut") adalah suatu bentuk ritual bunuh diri yang dilakukan
oleh samurai di Jepang dengan cara merobek perut dan mengeluarkan usus untuk
memulihkan nama baik setelah kegagalan saat melaksanakan tugas dan/atau
kesalahan untuk kepentingan rakyat. Seppuku dulu hanya dilakukan oleh
samurai. Istilah seppuku ditulis dengan dua buah aksara kanji, yaitu: 切 (kiru) dan 腹 (hara). Aksara kanji
untuk kiru dapat juga dibaca sebagai setsu (ucapan Tionghoa) yang berarti
potong, sementara aksara kanji untuk hara dapat juga dibaca sebagai fuku
(ucapan Tionghoa) yang juga berarti perut.
Seppuku
adalah bagian dari kode kehormatan bushido, dan dilakukan secara sukarela oleh
samurai yang menginginkan mati terhormat daripada tertangkap musuh (dan
disiksa), atau sebagai bentuk hukuman mati untuk samurai yang telah melakukan
pelanggaran serius, atau dilakukan berdasarkan perbuatan lain yang memalukan.
Ritual memotong perut pada seppuku dilakukan di hadapan para saksi mata,
samurai menusukkan sebuah pedang pendek, biasanya sebuah tantō ke arah perut,
dan menggunakan pedang pendek tersebut untuk melakukan gerakan mengiris perut
dari arah kiri ke kanan.
Di luar Jepang, seppuku lebih dikenal
dengan sebutan harakiri (腹切り,
arti harfiah: "potong perut"), Harakiri ditulis dengan aksara
kanji yang sama seperti halnya seppuku, tetapi urutan aksaranya dibalik
ditambah sebuah okurigana.
Istilah harakiri mulai dikenal luas di
dunia Barat sejak orang bangsa Eropa yang tinggal di Jepang menjadi saksi mata
peristiwa seppuku yang menyertai Restorasi Meiji tahun 1868. Menurut Sumiko
Ōhashi dalam Malraux no Shi no Ishiki to Nihon-teki na Mono (Kesadaran Kematian
menurut Malraux dan Hal-Hal Kejepangan) orang Eropa yang menyaksikan samurai
yang melakukan seppuku tampaknya menjadi sangat terkejut. Kata harakiri lalu
dimuat dalam kamus ensiklopedia Larousse tahun 1873.
Dalam bahasa Jepang, seppuku adalah cara
baca aksara kanji menurut cara Tionghoa (on'yomi) yang biasanya dipakai dalam
bahasa tulisan, sementara harakiri, adalah cara baca asli Jepang (kun'yomi) dan
lebih banyak dipakai dalam percakapan. Menurut Christopher Ross,
"Kata hara-kiri sering dijelaskan sebagai sebuah vulgarisme
(ungkapan kasar), tapi sebetulnya ini adalah salah pengertian. Hara-kiri adalah
cara membaca aksara kanji menurut cara Jepang (kun-yomi); oleh karena sudah
menjadi tradisi untuk mengutamakan cara baca Tionghoa dalam pengumuman-pengumuman
resmi, hanya istilah seppuku-lah yang dipakai dalam pengumuman resmi. Jadi,
hara-kiri adalah istilah yang dipakai dalam percakapan, dan seppuku adalah
istilah tertulis untuk tindakan yang sama."
Kamikaze (神風 kamikaze; secara harafiah berarti
"angin dewa") adalah sebuah istilah bahasa Jepang yang berasal dari
nama angin topan dalam legenda yang disebut-sebut telah menyelamatkan Jepang
dari invasi Mongol pada tahun 1281.
Detik-detik Jepang menyerang kapal perang Amerika Serikat (Kamizake) |
"Kamikaze" dalam bahasa
Inggris umumnya merujuk kepada serangan bunuh diri yang dilakukan awak pesawat
Jepang pada akhir kampanye Pasifik Perang Dunia II terhadap kapal-kapal laut
Sekutu sementara "kamikaze" dalam bahasa Jepang hanya merujuk kepada
angin topan tersebut.
Dalam bahasa Jepang, istilah yang
digunakan untuk memanggil unit-unit pelaku serangan-serangan bunuh diri
tersebut adalah tokubetsu kōgeki tai (特別攻撃隊),
yang secara harafiah berarti "unit serangan khusus." Ini biasanya
disingkat menjadi tokkōtai (特攻隊).
Pada Perang Dunia II, skuadron-skuadron bunuh diri yang berasal dari Angkatan
Laut Kekaisaran Jepang disebut shinpū tokubetsu kōgeki tai (神風特別攻撃隊), di mana
shinpū adalah bacaan on-yomi untuk karakter kanji yang sama yang membentuk
perkataan kamikaze.
Sejak akhir Perang Dunia II, kata
kamikaze sudah dipakai untuk jenis serangan bunuh diri yang lebih luas[butuh
rujukan]. Contoh serangan kamikaze adalah serangan teroris ke gedung WTC di New
York, Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001.
No comments:
Post a Comment