Translate

Monday, June 1, 2015

Sinopsis Film Spare Parts

Sinopsis Film Spare Parts 2015
http://adf.ly/1I4IJp
Film Spart Parts yang dirilis tahun 2015 merupakan film yang diilhami dari kisah nyata (based on a true story). Film ini mengisahkan perjuangan tim robotika sebuah SMA di ajang kompetisi robot di bawah air (Underwater Robotics Competition) yang diadakan oleh Universitas California. Tim robotika tersebut berasal dari SMA Carl Hayden kemudian tim yang beranggotakan 4 siswa tersebut dengan 1 pembimbing disebut dengan Carl Hayden Community High School. Anggota tim Robotika Carl Hayden Community High School berasal dari berbagai latar yang berbeda meskipun mereka bersekolah di sekolah yang sama. Keempat anggota tim tersebut adalah Oscar Vazquez, Lorenzo Santillan, Cristian Arcega dan Luis Aranda dengan pembimbing yang bernama Fredi Cameron yang diperankan oleh aktor George Lopez.
            Oscar Vazquez adalah siswa yang memiliki obsesi sejak kecil untuk bisa menjadi anggota militer Amerika Serikat, dia bahkan sempat mendaftar untuk bisa masuk di Angkatan Darat Amerika Serikat. Salah satu masalah yang dihadapi dan mengganjal untuk mewujudkan impiannya sebagai anggota militer AS yaitu Oscar tidak memiliki akte kelahiran. Oleh karena itu, Oscar tidak lolos verifikasi karena kekurangan syarat tersebut, padahal ibunya sangat berharap bisa masuk menjadi bagian militer Amerika Serikat. Sehingga untuk menyembunyikan kegagalan Oscar tsehingga Oscar terpaksa untuk berbohong kepada ibunya bahwa dia akan tetap diterima di militer AS meskipun membutuhkan waktu yang lama.
http://adf.ly/1I4IJp            Dalam film drama ini, Cristian Arcega digambarkan sebagai sosok yang pandai dalam teori dan pemrograman komputer. Meski demikian dalam tim robotika terkadang dia tidak bisa mengaplikasikan teorinya untuk merancang dan menciptakan robot. Oleh karena itu tim robotika Carl Hayden Community High School membutuhkan anggota lain yang mampu mengaplikasikan teori. Dan sosok yang mampu mengalikasikannya yaitu Lorenzo Santillan. Lorenzo Santillan memiliki keluarga yang kurang lengkap karena Lorenzo sudah 6 tahun tidak bertemu dengan ibunya dan dia tinggal bersama ayah dan adik laki-lakinya. Ayah Lorenzo adalah sosok yang keras dan menginginkan Lorenzo untuk menjaga dan melindungi adiknya, namun adik Lorenzo sering kali melakukan tindakan kriminal seperti pencurian/perampokkan. Oleh karena itu, ketika adik Lorenzo melakukan tindakan kriminal seringkali Lorenzo disalahkan karena dianggap tidak mampu menjaga adiknya dengan baik. Padahal Lorenzo selalu berusaha untuk mencegah adiknya melakukan tindakan kriminal. Lorenzo juga memiliki keahlian dalam mekanik, akan tetapi sebelum Lorenzo bergabung ke tim Carl Hayden Community High School, dia adalah seorang pencongkel mobil/pencuri barang-barang yang ada di dalam mobil.
http://adf.ly/1I90Cy
            Anggota tim Robotika Carl Hayden Community High School yang keempat adalah Luis Aranda yang memiliki perawakan tubuh besar dan tinggi. Awal Luis bisa masuk ke tim robotika tersebut ketika Christian yang sedang makan di cafetaria sekolahan tiba-tiba diganggu oleh teman jailnya, kemudian Luis datang dan mampu membuat teman Chritian enyah dari meja makan. Christian kemudian berkenalan dengan Luis dan mengajak Luis untuk bergabung dengan tim Robotika. Menurut pandangan keluarga Luis, Luis Aranda dianggap lamban dalam soal pelajaran oleh keluarganya. 
http://adf.ly/1I90Cy
            Salah satu tokoh penting dalam film ini yaitu pembimbing tim Robotika Carl Hayden Community High School yaitu Fredi Cameron, Fredi Cameron. Cameron merupakan guru pengganti bidang sains di SMA Carl Hayden, dia adalah seorang insyinyur dan karena dia berstatus sebagai guru pengganti maka dia memiliki batasan mengajar yaitu hanya 4 bulan. Cameron adalah pembimbing yang bijak dan selalu memotivasi anak-anak bimbingannya.
            SMA Carl Hayden merupakan SMA yang masih berkembang bahkan fasilitasnya masih sangat minim, ini terlihat dari ketersediaan komputer yang hanya terdapat 3 komputer saja, sedangkan Carl Hayden memiliki 2000 siswa.
http://adf.ly/1I90PZ
Selain itu juga memiliki siswa yang acuh terhadap kegiatan club di sekolah. Tidak hanya itu prestasi Carl Hayden juga kurang membanggakan, tidak hanya itu hanya sepertiga lulusan SMA Carl Hayden yang melanjutkan ke perguruan tinggi, meskipun sebagian besar juga akan mengalami droup out (DO) ketika di semester 1 dan 2.
            Keacuhan siswa Carl Hayden juga nampak dari kurang tertariknya dalam sebuah klub teknik yang dibentuk oleh Freid Cameron. Hanya satu siswa yang tertarik yaitu Oscar yang memiliki obsesi mengikuti Underwater Robotics Competition. Cameron sempat tidak bisa membimbing Oscar karena fasilitas yang membutuhkan kolam air, sedangkan Carl Hayden berlokasi di sekitar gurun, selain itu butuh juga aplikasi utama (seperti ROV, dan PVC robot) yang belum tentu mampu dibuat oleh Oscar, Cameron juga beranggapan bahwa MIT yang merupakan pemenagn kontes robot tahun lalu akan sangat sulit dikalahkan. Namun, akhirnya Cameron menyetujui untuk membentuk tim robotika dan menyarankan agar Oscar mencari anggota lainnya untuk bergabung. Setelah terkumpul 4 anggota, kemudian mereka merancang sebuah robot dengan peralatan seadanya yang berada di sekeliling mereka, oleh karena itu mereka menggunakan barang-barang yang mungkin bisa dikatakan bekas. Untuk menunjang kemampuan robot yang mereka ciptakan, mereka memerlukan peralatan yang lebih canggih. Namun ketersediaan dana mereka sangat minim bahkan tidak memiliki dana sepeserpun. Oleh sebab itu, Oscar berinisiatif mencari dana dengan meminta sumbangan dari berbagai tempat, seperti toko-toko dan tempat laundry. Akan tetapi respon masyarakat justru enggan memberikan sumbangan, dan menolak memberi sumbangan. Ketika dia berada di kantor militer, dia melihat seorang anggota militer yang meminta sumbangan dan dengan mudahnya anggota militer tersebut diberi sumbangan. Oleh karena itu dia berinisiatif meminta sumbangan dengan memakai baju militernya, dengan mudahnya juga Oscar berhasil mendapatkan uang.
http://adf.ly/1I90Cy

http://adf.ly/1I90PZ
            Keterbatasan dana memang menjadi suatu kendala tetapi, keterbatasan dana bukan menjadi penghalang mereka untuk berprestasi dengan berbagai cara akhirnya mereka bisa menghasilakan robot yang sederhana dan apa adanya. Konflik-konflik pribadi juga ditampilkan saat-saat menjelang hari H kompetisi berlangsung, akan tetapi mereka mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik. Mereka kemudian menuju ke Universitas California, saat tiba di sana, mereka justru memilih untuk mendaftar dan mengikuti kompetisi pada level  univeritas bukan SMA. Pada malam hari sebelum kompetisi, mereka juga menghadapi masalah pada robot mereka seperti terjadinya kebocoran dan kerusakan sehingga memerlukan solder ulang, dan solder ulang membutuhkan 5 jam. Unuk mengatasi kebocoran pada robot, mereka membutuhkan bahan penyerap yang mampu menyerap air, awalnya menggunakan kaos kaki tapi tampaknya kurang efisien dan menemukan solusi berupa tampon (semacam pembalut) sebagai penyerap air. Uniknya mereka enggan membeli tampon tersebut, akhirnya Lorenzo pun bersedia untuk membelinya dan mereka bergegas ke minimarket. Di mini market inilah adegan lucu juga dipertontonkan.
http://adf.ly/1I90PZ
http://adf.ly/1I90PZ            Saat hari H berlangsung, mereka berhasil menduduki peringkat keempat dengan point 75 dalam sesi menyelesaikan misi. Sedangkan juara bertahan, MIT berada di posisi pertama dengan point 85, sedangkan posisi kedua dan ketiga ditempati Virginia Tech dan Cornell dengan point 80. Mereka sempat kecewa dengan hasil itu. Akan tetapi kompetisi ini memiliki penilainan di mana sesi menyelesaikan misi tantangan memiliki presentasi 70 persen dari penilaian dan 30 presen untuk wawancara. Pada sesi wawancara mereka berhasil menjawab pertanyaan dengan baik. Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada semua tim saat wawancara adalah berapa biaya untuk merakit sebuah robot tersebut. Dari tim Cornel membutuhkan anggaran 12.540 dollar, untuk juara bertahan MIT membutuhkan sebesar 18.863 dollar. Sedangkan Carl Hayden hanya membutuhkan kurang dari 800 dollar, lebih tepatnya 787,16 dollar dan sempat membuat para juri tercengang terhadap jawaban Christian.
http://adf.ly/1I90PZ
            Saat pengumuman, para juri memberikan apresiasi penghargaan terhadap pencapaian tim robotika dari SMA Carl Hayden terhadap keikutsertaan mereka dalam kompetisi tersebut padahal mereka berasal dari SMA, sedangkan pesaing-pesaingnya berasal dari perguruan tinggi. Mereka sempat kecewa karena berasumsi bahwa mereka cuma mendapatkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi terhadap pencapaian mereka. Tapi tanpa diduga justru mereka juga meraih gelar juara pertama dalam kompetisi tersebut.
http://adf.ly/1I90PZ
http://adf.ly/1I90PZ