Film Blackhat 2015 Syuting di Indonesia
Blackhat 2015 merupakan film dengan genre action (aksi) produksi Hollywod, Amerika Serikat yang
diproduksi dan disutradarai oleh Michael Mann. Film ini dibintangi Chris
Hemsworth, Tang Wei, Viola Davis, Holt McCallany, dan Wang Leehom. Film ini
ditayangkan di Teater Cina TCL di Los Angeles pada tanggal 8 Januari 2015, dan
dirilis di bioskop pada 16 Januari.
Sinopsis dan Alur Cerita
Di pabrik nuklir di
Chai Wan, Hong Kong, hacker (peretas) menyebabkan pompa pendingin terlalu panas
dan akhirnya meledak. Tidak lama setelah itu di Chicago, Bursa Perdagangan Mercantile
dihack, sehingga menyebabkan keadaan Bursa kurang membaik. Pemerintah Tiongkok
dan FBI kemudian mencari asal-usul penyebab terjadinya peristiwa terjadinya hack tersebut dan menyimpulkan bahwa hack itu disebabkan oleh Alat Remote
Access (RAT). Seorang perwira militer di unit perang cyber Tiongkok, Kapten Chen Dawai (yang diperankan oleh Leehom
Wang), bertugas untuk menemukan orang yang harus bertanggung jawab atas
serangan tersebut, dan dibantu juga oleh adiknya, Chen Lien (diperankan oleh Tang
Wei). Dia bertemu dengan seorang Agen FBI yang bernama Carol Barrett (diperankan
oleh Viola Davis) di Los Angeles dan mengungkapkan kode dalam RAT tersebut
ditulis oleh dirinya sendiri dan Nicholas Hathaway (tokoh utama, diperankan
oleh Chris Hemsworth), teman sekamar kuliahnya. Kapten Chen Dawai meminta FBI untuk
membebaskan Hathaway yang sedang dipenjara karena ulahnya dalam kejahatan
komputer. Oleh sebab itu Hathaway bisa bebas asalkan mau bekerja sama bersama
Kapten Chen Dawai untuk mengungkap kejahatan hacker.
Di Hong Kong, tim
menelusuri transaksi perdagangan saham yang dilakukan oleh Kassar seorang anak
buah dari penjahat kelas kakap. Kemudian tim FBI dan Hathaway, bersama Kapten
Chen, Jessup, Trang dan lain-lain menggrebek rumah yang dianggap sebagai markas
Kassar. Dalam penggerebekan terjadi adu tembak yang akhirnya Kassar dan anak
buahnya berhasil meloloskan diri.
Setelah pembangkit
listrik tenaga nuklir yang sempat dihack dan menyebabkan kebocoran kemudian
berangsur lebih normal dan memungkinkan tim investigasi untuk untuk mengambil
data drive untuk menemukan data hacker itu berasal. Tim investigasi berhasil
menemukan server hacker itu berasal dan server itu berasal dari Jakarta, Indonesia.
Hathaway dan Kapten Dawai
kemudian memiliki rencana untuk mengejar hacker tersebut yang berasal dari
Indonesia, akan tetapi Hathaway dianggap sebagai buronan yang harus diserahkan
ke Amerika Serikat. Sehingga agen Barrett dan pasangannya Jessup harus menangkap Hathaway sebagai
buronan, padahal awalnya mereka sempat bekerja sama untuk mengungkap kejahatan
hacker tersebut, hal ini perbedaan persepsi bahwa menurut aegn FBI, Hathaway
telah melampaui perjanjian yang sudah disepakati dan bukan tugas Hathaway untuk
menangkap hacker tersebut. Kapten Dawai, Lien dan Hathaway akhirnya dikejar
oleh kedua agen FBI tersebut, keberadaan
Hathaway mudah terlacak karena Hathaway menggunakan alat pelacak yang sengaja
dipasang oleh FBI berupa gelang kaki. Akan tetapi justru Kapten Dawai, Lien dan
Hathaway dimatai-matai juga oleh penjahat, Kassar bahkan telah memasang bom
waktu di mobil mereka. Kapten Dawai yang saat berada di mobil tersebut akhirnya
meninggal seteah bom meledak, beruntung Hathaway dan Lien saat itu menginggalkan
mobil. Tidak lama berselang Kassar dan anak buahnya juga mengejar Hathaway dan
Lien bahkan terjadi adu tembak, saat adu tembak berlangsung, agen FBI Barret
dan Jessup datang ke lokasi kejadian yang niat awalnya untuk menangkap Hathaway
akan tetapi mereka juga terlibat adu tembak dan keduanya meninggal, hanya
menyisahkan Hathaway dan Lien dan Kassar dengan beberapa anak buahnya yang masih
hidup pasca adu tembak terseebut. Lien dan Hathaway melarika diri dari adu
tembak dan pengejaran Kassar dan berhail melarikan diri menuju ke kereta bawah
tanah.
Hathaway dan Lien melakukan
perjalanan ke lokasi foto satelit di Malaysia untuk mencoba dan mencari tahu
tujuan dari hacker yang telah menyebabkan kerusakan nuklir di Hong Kong.
Hathaway kemudian mengetahui bahwa serangan hacker di pabrik nuklir hanyalah sebagai
ajang latihan untuk rencana yang lebih besar untuk menghancurkan beberapa
tambang timah utama di Malaysia, yang memungkinkan hacker untuk melakukan
pembunuhan di pasar perdagangan timah, dengan menggunakan dana dari Mercantile
Exchange. Keduanya kemudian melakukan perjalanan ke Jakarta dan berhasil
mendapatkan akses fisik ke server hacker. Mereka berdua berhasil mencuri uang
hacker dari Hong Kong dan memaksa hacker untuk menghubungi mereka. Para hacker
dan Hathaway setuju untuk bertemu untuk menegosiasikan kembalinya uang tersebut
kepada hacker.
Dalam perjanjian
pertemuan Hathaway menegaskan kepada hacker dan Kassar untuk datang sendiri
tapi hacker dan Kassar justru membawa geng mereka. Sehingga tempat pertemuan dialihkan
menuju ke acara parade yang begitu ramai. Dalam acara parade tersebut, nampak
bahwa para penari Bali sedang menarikan tarian khas Bali di panggung pentas disertai
dengan gerakan bersama dari para penari pria yang berada di bawah panggung
dengan pakaian khas Bali. Hathaway akhirnya membuntuti hacker dan Kassar dari
belakang dan akhirnya Hathaway berhasil menikam Kassar dan menusuk muka Kassar
dengan pisau, hal ini karena Hathaway telah mempersiapkan diri semaksimal
mungkin dengan alat yang sangat sederhana, bahkan tubuhnya dilapisi dengan
buku-buku yang dilakban untuk mengantisipasi tembakan. Hathaway akhirnya harus
berjuang untuk mengalahkan anak buah hacker dan berhasil mengalahkan mereka,
meski dia kena tembak. Selain itu Hathaway juga akhirnya berhasil menangkap
hacker dan membunuh hacker meskipun dia kena tusuk dibagian leher bawah. Dia akhirnya
dijemput oleh Lien dan segera kembali menuju ke mobil di mana Lien sudah mempersiapkan obat-obatan
untuk menyembuhkan luka-luka Hathaway. Film berakhir ketika Lien dan Hathaway
meninggalkan Indonesia dan mereka memiliki uang jutaan Euro yang berhasil
didapatnya dari upayanya mencuri dari hacker tersebut. Di bagian akhir justru
kepergian mereka dari Indonesia terdeteksi oleh Badan Intelijen Negara (BIN)
Indonesia, dan akhirnya berakhir di bagian tersebut.
Catatan dari Penulis
Menarik sekali film ini bagi penulis blog, karena di
film yang awalnya berjudul Cyber ini memperkenalkan dan mempromosikan
Indonesia.
Syuting adegan juga dilakukan di beberapa lokasi di Jakarta, Indonesia seperti Tanah Abang, Monas, Monumen Pembebasan Irian Barat meskipun nampak ada kesan sedikit kumuh (may be), hal ini dapat dilihat dari tempat yang ditinggali
oleh Hathaway dan Lien yang sangat sederhana di Jakarta, selain itu ketika
Hathaway membeli peralatan untuk melakukan investigasi seperti obeng dan
lain-lain yang nampak seperti pasar yang begitu sederhana, orang-orang yang
nampak di film dengan keadaan sedang merokok, tetapi ingat film ini juga menampilkan budaya-budaya Indonesia seperti
tarian khas Bali, ogoh-ogoh, ondel-ondel, dan pakaian batik (pakaian yang dikenakan oleh hacker, saat adu tembak dengan Hathway). Bahkan
Bahasa Indonesia juga sempat terdengar beberapa percakapan-percakapan yang
terjadi di film ini. Pokoknya wajib dionton nih, apalagi sudah dirilis di
beberapa negara seperti di negara bagian Los Angeles, California (Amerika Serikat),
Kuala Lumpur (Malaysia), Hong Kong, dan tentunya di Indoenesia.
Berikut Foto-Foto/Gmbar dan Screenshot Syuting Adegan-adegan Film Blackhat 2015 yang ada di Indonesia