Jakarta - Gerakan
mematikan listrik selama 1 jam atau populer disebut Earth Hour kembali digelar
pada hari ini. Mereka yang ingin berpartisipasi bisa memadamkan listrik pada
pukul 20.30-21.30.
"Perayaan malam
earth hour adalah pengingat untuk selalu memperbaharui komitmen kita untuk
perubahan yang bisa kita lakukan dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Kita
hanya bisa berhasil bila melakukannya bersama-sama dan terus-menerus," kata
Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF-Indonesia, Nyoman Iswarayoga, seperti
dikutip Sabtu (28/3/2015).
Menurut Nyoman untuk
perayaan yang ketujuh kali ini di Indonesia, earth hour melalui ajakan
#IniAksiku mengusung tema lokal 'Hijaukan Hutan, Birukan Laut'. Pesan ini
diwujudkan melalui kegiatan konservasi lokal melalui aksi-aksi di sektor laut
dan pesisir, deforestasi, keanekaragaman hayati, sampah, sungai dan air,
transportasi publik, dan energi.
"Tahun ini, EARTH
HOUR memberi kesempatan kepada publik untuk berpartisipasi dengan wadah yang
berbeda-beda, kesemuanya adalah bagian dari #IniAksiku untuk menjaga
kelestarian bumi dari ancaman perubahan iklim. Selain melanjutkan gaya hidup
ramah lingkungan, earth hour mengundang kita semua untuk berkontribusi nyata
kepada kegiatan-kegiatan konservasi yang digerakkan oleh Komunitas earth hour
Indonesia," ungkap Nyoman.
Dalam EARTH HOUR 2015,
WWF-Indonesia mendukung kolaborasi antara Komunitas EARTH HOUR di 11 kota
dengan komunitas Indorunners yang mengusung '7 K, 7 Regions, 7 Causes'.
Kegiatan yang akan berlangsung pada 28 Maret pukul 20.30-21.30 waktu setempat,
'7 K, 7 Regions, 7 Causes; diisi dengan lari maraton malam di setidaknya 7
kawasan di Indonesia dengan menempuh rute 7 Km selama 1 jam untuk mendukung 7
program konservasi.
Diharapkan melalui '7
K, 7 Regions, 7 Causes', EARTH HOUR Indonesia menggugah publik untuk
berkomitmen mendukung 7 program konservasi melalui laman web Indokasih.com.
Program konservasi tersebut berfokus pada upaya konservasi mangrove, terumbu karang,
dan penyu.
"Cara lain menjadi
bagian dari EARTH HOUR Indonesia 2015 adalah mendukung dan menjadikan
#BeliYangBaik sebagai bagian dari gerakan perubahan gaya hidup. Setiap orang
diharapkan menandatangani sikapnya di laman web Change.org/Indonesia untuk
berkomitmen dalam tiga prinsip utama, yaitu mengenal, mencari tahu serta
memahami tentang latar belakang produk sebelum mengkonsumsinya. Publik diajak
agar sadar bahwa pola konsumsi mereka turut menentukan ketahanan dan kerentanan
bumi terhadap dampak perubahan iklim," tutup Nyoman.
No comments:
Post a Comment